Penataan PKL dan area parkir Pelabuhan Tengkayu I Tarakan diperlukan segera

Paguntara.com – TARAKAN, Ketua Komisi III DPRD Kaltara, Jufri Budiman. S. Pd menegaskan perlunya penataan Pedagang Kaki Lima(PKL) dan area parkir di kawasan Pelabuhan Tengkayu I Tarakan.
Hal ini ia utarakan saat rapat dengan Wakil Ketua DPRD.

Ia menyebut ada tiga isi krusial yang menjadi perhatian Komisi III dan alasannya masih terkendala anggaran. Hingga saat ini penataannya belum membuahkan hasil yang maksimal.

Terkait penataan PKL, sebelumnya sudah berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi Kaltara serta beberapa pihak yakni dengan memindahkan jualan PKL dari kawasan dermaga ke koridor yang sejatinya akan dilalui orang yang keluar masuk di pelabuhan, terutama yang berjalan kaki.

Namun belakangan, perpindahan ini justru berdampak penurunan drastis pendapatan PKL yang dalam sehari hanya mengantongi 50 hingga 100 ribu saja.

Diketahui penumpang dari luar pelabuhan yang akan berangkat lebih memilih jalur langsung ke dermaga atau memakai jalur bus yang memang disediakan untuk penumpang ini, secara otomatis hal ini membuat PKL kehilangan pembeli. Tak heran, ada sebagian PKL nekat kembali berjualan di area dermaga yang menjadi daerah terlarang bagi PKL berjualan.

Jika alasan PKL berjualan di koridor karena panas ditambah pendapatan menurun, maka ia mengusulkan agar penempatan di area parkir mobil yang berada di depan pelabuhan saat ini.

“Terkendala anggaran sering menjadi alasan penataan PKL dan area parkir pelabuhan, tempat yang saya usulkan bisa dibangun kanopi sederhana sebagai tempat jualan yang layak bagi PKL, biaya pembangunan juga tidak memakan biaya banyak, tidak akan mencapai 500 juta.” Sebutnya.

Dengan menempatkan pedagang di lokasi strategis dan layak, penumpang yang keluar dari koridor akan langsung berhadapan dengan kawasan PKL.

Sementara kondisi area parkir juga ikut menjadi sorotan Politisi asal Gerindra ini yang dinilai selalu penuh terutama pada pagi hari.

Setelah berkoordinasi dengan pihak pelabuhan, ternyata diketahui mayoritas kendaraan yang parkir bukan mobil penumpang biasa, melainkan mobil para penyedia jasa rental yang menginap di area pelabuhan.

Kondisi inilah yang membuat kawasan parkir mudah penuh dan semakin tak beraturan, hal ini tentu saja menganggu kenyamanan pengguna pelabuhan.

Jufri menyayangkan telah berulangkali membahas hal ini dengan pihak pelabuhan namun penataan PKL dan parkir tetap saja tak membuahkan hasil yang masih semrawut juga.

Ia berharap rapat kali ini bisa menghasilkan solusi terbaik bagi pedagang juga pengguna jalan di Pelabuhan Tengkayu I Tarakan. (ifa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *